1.
Bilangan
Avogadro
Bilangan avogadro adalah jumlah molekul yang terdapat dalam satu mol
atau berat gram molekul dari bahan apapun. Satu gram berat molekul adalah berat
suatu zat (dalam gram) yang secara numerik setara dengan berat molekul
berdimensi dari substansinya. Jumlah molekul dalam satu gram berat molekul
telah ditentukan kira-kira sekitar 6.0221367x1023 molekul.
Hukum
Avogadro
Hukum avogadro merupakan hukum kimia dasar yang menyatakan bahwa gas-gas yang memiliki volume,
suhu, dan tekanan yang sama, memiliki jumlah partikel yang sama pula. Hukum ini
pertama kali diusulkan sebagai sebuah hipotesis oleh fisikawan Italia, Amadeo
Avogadro, pada 1811.
Para
ahli kimia dan fisika terus mengembangkan hipotesis ini dan pada 1850-an,
terutama atas kerja keras ahli kimia Stanislao Cannizzaro, hukum avogadro diterima secara
universal.
Suhu
0ºC (32ºF) dan tekanan sama dengan tekanan atmosfer bumi di permukaan laut yang disebut suhu dan tekanan standar
(STP). Menurut hukum avogadro, 1 meter kubik oksigen pada STP mengandung jumlah
partikel sama dengan 1 meter kubik nitrogen pada STP.
Hukum
avogadro menyatakan bahwa satu mol setiap gas pada STP menempati volume 22,4
liter. Sebuah mol beratnya adalah 6,02x1023 partikel dasar (atam atau molekul)
suatu zat.
Hukum
avogadro begitu mudah dibuktikan melalui teori kinetik, ditunjukkan bahwa volume gas tertentu pada suhu
dan tekanan tertentu, selalu mengandung jumlah molekul yang sama, terlepas dari
gas yang dipilih. Bagaimanapun, angka ini tidak bisa ditentukan secara akurat.
Para
ahli fisika abad ke-19 tidak memiliki pengetahuan mengenai masa molekul atau
atom dan ukurannya sampai pergantian abad ke-20, setelah penemuan elektron oleh
ahli fisika Amerika, Robert Andrews Millikan, yang menentukan dengan hati-hati
muatannya.
Penentuan
ini, akhirnya, menunjukkan angka avogadro tersebut secara akurat, bahwa jumlah molekul dalam
jumlah bahan yang sama beratnya sama dengan molekulnya.
2.
Redoks (singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi) adalah
istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia.
Hal ini dapat berupa proses redoks
yang sederhana seperti oksidasi karbon yang menghasilkan karbon dioksida,
atau reduksi karbon
oleh hidrogen
menghasilkan metana(CH4),
ataupun ia dapat berupa proses yang kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh manusia melalui rentetan
transfer elektron
yang rumit.
Istilah redoks berasal dari
dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi. Ia dapat dijelaskan
dengan mudah sebagai berikut:
- Reduksi menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion
- Oksidasi menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.
Walaupun
cukup tepat untuk digunakan dalam berbagai tujuan, penjelasan di atas tidaklah
persis benar. Oksidasi dan reduksi tepatnya merujuk pada perubahan bilangan
oksidasi karena transfer elektron yang sebenarnya tidak akan selalu
terjadi. Sehingga oksidasi lebih baik didefinisikan sebagai peningkatan
bilangan oksidasi, dan reduksi sebagai penurunan bilangan oksidasi.
Dalam prakteknya, transfer elektron akan selalu mengubah bilangan oksidasi,
namun terdapat banyak reaksi yang diklasifikasikan sebagai "redoks"
walaupun tidak ada transfer elektron dalam reaksi tersebut (misalnya yang
melibatkan ikatan kovalen)
3. Konsep Mol
Saat kita membeli apel atau daging
kita selalu mengatakan kepada penjual berapa kilogram yang ingin kita beli,
demikian pula berapa liter saat kita ingin membeli minyak tanah. Jarak
dinyatakan dalam satuan meter atau kilometer. Ilmu kimia menggunakan satuan mol
untuk menyatakan satuan jumlah atau banyaknya materi.
Unsur dengan jumlah mol berbeda
Hubungan
Mol dengan Tetapan Avogadro
Kuantitas atom, molekul dan ion
dalam suatu zat dinyatakan dalam satuan mol. Misalnya, untuk mendapatkan
18 gram air maka 2 gram gas hidrogen direaksikan dengan 16 gram gas oksigen.
2H2O
+ O2 → 2H2O
Dalam 18 gram air terdapat 6,023×1023
molekul air. Karena jumlah partikel ini sangat besar maka tidak praktis untuk
memakai angka dalam jumlah yang besar. Sehingga iistilah mol diperkenalkan
untuk menyatakan kuantitas ini. Satu mol adalah
jumlah zat yang mangandung partikel (atom, molekul, ion)
sebanyak atom yang terdapat dalam 12 gram karbon dengan nomor massa 12
(karbon-12, C-12). Jumlah atom yang terdapat dalam 12
gram karbon-12 sebanyak 6,02×1023 atom C-12. tetapan ini
disebut tetapan Avogadro.
Tetapan
Avogadro (L) = 6,02×1023 partikel/mol
Lambang L menyatakan huruf pertama
dari Loschmidt, seorang ilmuwan austria yang pada tahun 1865 dapat menentukan
besarnya tetapan Avogadro dengan tepat. Sehingga,
1 mol
emas = 6,02×1023 atom emas
1 mol
air = 6,02×1023
atom air
1 mol
gula = 6,02×1023 molekul
gula
1
mol zat X = L buah partikel zat X
Hubungan
Mol dengan Jumlah Partikel
Telah diketahui bahwa 1mol zat X = l
buah partikel zat X, maka
2 mol zat
X = 2 x L partikel zat X
5 mol zat
X = 5 x L partikel zat X
n mol zat
X = n x L partikel zat X
Jumlah
partikel = n x L
Contoh soal:
Berapa mol atom timbal dan oksigen
yang dibutuhkan untuk membuat 5 mol timbal dioksida (PbO2).
Jawab :
1 mol timbal dioksida tersusun oleh
1 mol timbal dan 2 mol atom oksigen (atau 1 mol molekul oksigen, O2).
Sehingga terdapat
Atom
timbal = 1 x 5 mol = 5 mol
Atom oksigen = 2 x
5 mol = 10 mol (atau 5 mol molekul oksigen, O2)
Contoh soal
Berapa jumlah atom besi (Ar Fe = 56
g/mol) dalam besi seberat 0,001 gram.
Jawab
Massa
Molar
Telah diketahui bahwa satu mol
adalah jumlah zat yang mengandung partikel (atom, molekul, ion) sebanyak atom
yang terdapat dalam 12 gram karbon dengan nomor massa 12 (karbon-12, C-12).
Sehingga terlihat bahwa massa 1 mol C-12 adalah 12 gram. Massa 1 mol zat
disebut massa molar. Massa molar sama dengan massa molekul relatif (Mr) atau
massa atom relatif (Ar) suatu zat yang dinyatakan dalam gram.
Massa
molar = Mr atau Ar suatu zat (gram)
Contoh:
Massa dan Jumlah Mol Atom/Moleku
Hubungan mol dan massa dengan massa
molekul relatif (Mr) atau massa atom relatif (Ar) suatu zat dapat dicari dengan
Gram
= mol x Mr atau Ar
Contoh soal:
Berapa mol besi seberat 20 gram jika
diketahui Ar Fe = 56 g/mol
Jawab :
Besi tersusun oleh atom-atom besi,
maka jumlah mol besi
Contoh soal :
Berapa gram propana C3H8
dalam 0,21 mol jika diketahui Ar C = 12 dan H = 1
Jawab:
Mr Propana = (3 x 12) + (8 x 1) = 33
g/mol, sehingga,
gram propana = mol x Mr = 0,21 mol x
33 g/mol = 9,23 gram
Volume
Molar
Avogadro mendapatkan hasil dari
percobaannya bahwa pada suhu 0°C (273 K) dan tekanan 1 atmosfir (76cmHg)
didapatkan tepat 1 liter oksigen dengan massa 1,3286 gram. Maka,
Karena volume gas oksigen (O2)
= 1 liter,
Pengukuran dengan kondisi 0°C (273
K) dan tekanan 1 atmosfir (76cmHg) disebut juga keadaan STP(Standard
Temperature and Pressure). Pada keadaan STP, 1 mol gas oksigen sama dengan 22,3
liter.
Avogadro yang menyata-kan bahwa pada
suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang bervolume sama mengandung jumlah
molekul yang sama. Apabila jumlah molekul sama maka jumlah molnya akan sma.
Sehingga, pada suhu dan tekanan yang sama, apabila jumlah mol gas sama maka
volumenyapun akan sama. Keadaan standar pada suhu dan tekanan yang sma
(STP) maka volume 1 mol gas apasaja/sembarang berharga sama yaitu 22,3 liter.
Volume 1 mol gas disebut sebagai volume molar gas (STP) yaitu 22,3 liter/mol.
Volume
Gas Tidak Standar
Persamaan
gas ideal
Persamaan gas ideal dinyatakan
dengan:
PV=nRT
keterangan:
P; tekanan gas (atm)
V; volume gas (liter)
N; jumlah mol gas
R; tetapan gas ideal (0,082 liter
atm/mol K) T; temperatur mutlak (Kelvin)
Gas
Pada Suhu dan Tekanan Sama
Avogadro melalui percobaannya
menyatakan bahwa pada suhu dan tekanan yang sama,
gas-gas yang bervolume sama mengandung jumlah molekul
yang sama. Apabila jumlah molekulnya sama maka jumlah molnya sama. Jadi pada
suhu dan tekanan yang sama perbandingan mol gas sama dengan perbandingan volume
gas. Maka,
Molaritas
Larutan merupakan campuran antara
pelarut dan zat terlarut. Jumlah zat terlarut dalam larutan dinyatakan dalam
konsentrasi. Salah satu cara untuk menyatakan
konsentrasi dan umumnya digunakan adlah dengan molaritas (M).
molaritas merupakan ukuran banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.
pengenceran dilakukan apabila
larutan terlalu pekat. Pengenceran dilakukan dengan penambahan air. Pengenceran
tidak merubah jumlah mol zat terlarut. Sehingga,
V1M1
= V2M2
keterangan:
V1 = volume sebelum
pengenceran
M1 = molaritas sebelum
pengenceran
V2 = volume sesudah
pengenceran
M2 = molaritas sesudah
pengenceran
hmm..
BalasHapus